THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 18 Desember 2011

inilah akibatnya jika iblis membentangkan sajadah

Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. “ Hai, Blis! “ , panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : “ Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini! “ , jawab Iblis ketus.

“ Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti! “ , Kiai mencoba mengusir.
“ Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru “ . Kiai tercenung.
“ Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu “ .
“ Dengan apa? “
“ Dengan sajadah! “
“ Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis? “
“ Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar! “
“ Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis? “
“ Bukan itu saja Kiai... “
“ Lalu? “
“ Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar “
“ Untuk apa? “
“ Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah “ .

Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.

“ Nah, lihat itu Kiai! “ , Iblis memulai dialog lagi.
“ Yang mana? “
“ Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka “ .

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.

Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat.

Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.

Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. “ Astaghfirullahal adziiiim “ , ujar sang Kiai pelan. 

ARTI NAMA ORANG JAWA

ARTI NAMA PRIA JAWA

Dibalik nama-nama pria Jawa sesungguhnya ada harapan tertentu dari
orangtuanya, agar anaknya kelak bisa sesuai yg diharapkan.

Contohnya:

Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.

Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.

Pandai main golf, Parman.

Pandai dalam korespondensi, Suratman.

Gagah perkasa, Suparman.

Kuat dalam berjalan, Wakiman.

Berani bertanya, Asman.

Ahli membuat kue, Paiman.

Pandai berdagang, Saliman.

Pandai melukis, Saniman.

Agar jadi orang kaya, Sugiman.

Agar besar nanti padai cari muka, Yasman.

Suka begituan, Pakman.

Suka makan toge goreng, Togiman.

Selalu ketagihan, Tuman.

Suka telanjang, Nudiman.

Selalu sibuk terus, Bisiman.

Biar pinter main game … Giman

Biar bisa sering cuti … Sutiman

Biar jadi juragan sate … Satiman

Biar jadi juragan trasi … Tarsiman

Biar pinter memecahkan problem … Sukarman

Biar kalau ujian ndak usah mengulang … Herman

Biar pinter bikin jus … Yusman

Biar jadi orang yang berwibawa … Jaiman

Biar jadi pemain musik … Basman

Biar awet muda … Boiman

Biar pinter berperang … Warman

Biar jadi orang Bali … Nyoman

Biar jadi orang Sunda … Maman

Biar lincah seperti monyet … Hanoman

Biar jadi orang Belanda … Kuman

Biar tetep tinggal di Jogja … Sleman

Biar jadi tukang sepatu handal … Soleman

Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin … Delman

::: PERsaHabatAn YAng tAkkAn TerlUpakAn :::


Kau boleh jadi elang
Dengan bentangan sayap
Tak pernah mundur menantang
Ombak di depan

Kau boleh jadi pohon
Dengan rambatan akar yang kekar
Menumbuhkan keteduhan dan perdamaian

Kau boleh jadi matahari
Dengan seberkas sinar terang
Menghangatkan dunia yang gersang

Kau boleh jadi mutiara
Dengan indah sinarnya
Terpendam tapi selalu dirindukan

Kau boleh jadi apapun yang kau mau
Tapi kapanpun dan dimanapun
ingatlah selalu kita
TETAP TEMAN

sahabat .. segala nya
sahabat bisa membuat kita senang
sahabat bisa membuat kita terluka
tapi luka yg di berikan oleh sahabat
sangat cepat kita hapus , sangat cepat kita lupakan ..
 kitA terluka oleh sahabat , tidak lah selama nya , kita terluka hanya
untuk sekejap ....
 sahabat memang berarti ,, saat snang dia ada ,, saat susah dia ada
...
nmun ,, saat sahabat berubah mnjadi musuh ,, skit hati ini krna skap
nya ..
ingin mlupakan bla dlu aku pux sahabat ,, tpi tak bsa ,, sahabat ttp
sahabat ...kan slamax mnjadi sahabat sejati d hati ku ....